Maunya
Allah atau kehendaknya Allah itu adalah segala sesuatu yang terjadi
padamu, itulah maunya Allah, itulah nyatamu, itulah nyataNYA.
Adapun
maumu itu adalah segala sesuatu yang engkau angan-angankan, engkau
bayang-bayangkan, engkau cita-citakan, engkau idam-idamkan, itu semualah
"maumu sendiri".......
Hidup didalam "maunya Allah", adalah
hidup yang selalu dalam "kenyataan hidup", hidup yang selalu dalam
"kekinian hidup", selalu saat ini. Tidak ada bayangan atau angan-angan
esok, ataupun kenangan kemarin, selalu dalam kekinian.
Engkau
bisa hidup dalam maumu sendiri, dan mengikuti angan-anganmu sampai
kepanjangan angan-angan, lalu setiap angan-angan yg tak berhasil menjadi
kenyataan akan membawa kekecewaan demi kekecewaan hidup. spt itulah
hidup dibawah bayangan-bayangan.
Atau engkau bisa mulai belajar
hidup dalam kekinian selalu, mengikuti maunya Allah selalu, tanpa
angan-angan dan bayangan-bayangan lagi. Spt inilah hidup yg tanpa
bayangan lg, hidup yang sejati itu adalah hidup tanpa bayangan lagi.
besok kita fikir besok saja, kalau mmng masih ada besok, yg penting saat
ini kita ttp dalam "kebahagiaan" menyambut setiap kehendakNYA. sbb jika
manusia blm bs bahagia mnerima kehendakNYA, ia belum bs ridho
terhadapNYA, itu akan membuat DIA pun tdk ridho terhadap org trsbt.
sama2 ridho..........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar