"Segala Puji bagi Allah yang telah mempertemukan kita lewat blog ini, Semoga Shalawat serta Salam selalu tercurah kepada Qudwah kita Nabi Allah Muhammad SAW.,beserta para keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman"

Selasa, 23 Juli 2013

ASAL USUL HAJAR ASWAD



Bismillahirrohmaanirrahim....
Ketika Nabi Ibrahin a.s bersama anaknya membangun kembali (meninggikan) Ka’bah yang dahulunya sudah dibangun oleh Nabi Adam a.s, mereka mendapati banyak kekurangan yang harus dilengkapinya. Pada waktu itu Ka’bah belum beratap dan tidak ada pintu masuk. Maka Nabi Ibrahim bersama Nabi Ismail bahu-membahu dalam pengadaannya dengan mengangkut batu dari berbagai gunung.
Dalam sebuah kisah disebutkan bahwa ketika pembinaan Ka’bah itu selesai, ternyata Nabi Ibrahim a.s masih merasakan kekurangan sebuah batu lagi untuk diletakkan di Ka’bah. Nabi Ibrahim berkata kepada Nabi Ismail, “Pergilah engkau mencari sebuah batu yang akan aku letakkan sebagai penanda bagi manusia”.
Kemudian Nabi Ismail a.s pun pergi drai satu bukit kebukit lainnya guna mencari batu yang baik dan sesuai. Ketika Nabi Ismail sedang mencari batu di sebuah bukit, datanglah Malaikat Jibril a.s memberikan sebuah batu cantik. Nabi Ismail dengan segera membawa batu itu di kepada ayahnya. Nabi Ibrahim a.s merasa gembira melihat batu yang sungguh cantik itu, beliau menciumnya beberapa kali. Kemudian Nabi Ibrahim a.s bertanya,”Dari mana kamu dapat batu ini?”. Nabi Ismail berkata, “Batu ini kuterima dari (makhluk) yang tidak memberatkan cucuku dan cucumu (Jibril).”
Nabi Ibrahim mencium lagi batu itu dan diikuti oleh Nabi Ismail. Dari sejak itu hingga sekarang batu yang kemudian dikenal dengan Hajar Aswad itu selalu dicium oleh kaum muslimin yang pergi ke Baitullah. Siapa saja yang bertawaf di Ka’bah di sunnahkan mencium Hajar Aswad. Beratus ribu kaum muslimin berebut ingin mencium batu tersebut. Dan yang tidak mampu menciumnya cukuplah dengan memberikan isyarat lambaian tangan saja. Ada riwayat menyatakan bahwa dulunya batu Hajar Aswad itu putih bersih, tetapi akibat dicium oleh setiap orang yang datang menziarahi Ka’bah, ia menjadi hitam sebagaimana sekarang. Wallahu’alam.
Apabila manusia mencium batu itu maka timbullah perasaan seolah-olah dia mencium ciuman Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Ingatlah wahai saudara-saudaraku, Hajar Aswad itu merupakan satu tempat diperkenankannya do’a. Bagi yang ada kelapangan, berdo’alah disana, Insya Allah do’anya akan dikabulkan oleh Allah Swt. Jagalah hati kita sewaktu mencium Hajar Aswad supaya tidak menyekutukan Allah, sebab tipu daya syaithan begitu kuat di Tanah Suci Mekkah.
Ingatlah kata-kata Khalifah Umar bin Khattab r.a ketika beliau mencium batu itu (hajar Aswad): “Aku tahu, sesungguhnya engkau hanyalah batu biasa. Andaikan aku tidak melihat Rasulullah SAW menciummu, sudah tentu aku tidak akan melakukannya (mencium Hajar Aswad).
Semoga yang belum pergi Ibadah Haji, Allah melapangkan dan memudahkan kita untuk menunaikan rukun Islam ke-5 tersebut.
Aamiin Ya Allah...........
Wallahu’alam bishshowab..
Semoga Bermanfaat..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar